ICT dan PERCEPATAN
PEMBELAJARAN
Dari: Subdit ProgramDirektorat Tenaga Kependidikan
Ditjen Peningkatan
Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Mungkinkah saat ini
disebut titik kulminasi kejenuhan pendidikan konvensional Indonesia? Pertanyaan
retoris tersebut menyeruak tatkala melihat dan memperhatikan praktik
perkembangan dunia pendidikan saat ini. Gejala ini mungkin hanya dapat terlihat
pada daerah-daerah perkotaan dan sekitarnya dimana konsentrasi manusia terpusat
didalamnya.
Bagaimana tidak?
Praktik-praktik pendidikan saat ini berusaha menabrak kebuntuan
hambatan-hambatan pendidikan, baik hambatan ruang maupun waktu. Saat ini
bermunculan sistem penyelenggaraan pendidikan dunia maya. Seorang guru tidak
harus bertatap muka dengan siswanya. Seorang siswa tidak harus tergesa-gesa
pergi ke sekolah hanya untuk sekadar mendahului bel lonceng sekolah agar tidak
terlambat.
Contoh kecilnya adalah
bermunculan metode pendidikan yang lazim disebut e-learning (electronic
learning) . Walau penerapannya lebih banyak pada level pendidikan tinggi,
tetapi tidak jarang pula pendidikan dasar dan menengah yang telah melakukan uji
coba.
Globalization Era (Era
Globalisasi)
Penggunaan metode
pendidikan dalam dunia maya memang sedang menggejala yang menandai sebuah
pergantia era. Era dimana batas-batas dunia terasa kehilangan pengakuan. Era
tersebut dinamakan sebagai Globalization Era (era globalisasi). Selain
batas-batas dunia, era tersebut juga menghilangkan jeda waktu (lead time)
sampainya sumber informasi (source) ke penerima (recievier) dan ruang kejadian.
Ketiga hal tersebut menjadi sesuatu yang niscaya. Akhirnya, semua orang di
planet bumi ini tersadar bahwa tempat yang mereka pijak bukanlah sesuatu yang
maha luas. Tempat pijakan mereka adalah kecil.
Komunikasi dan
Informasi adalah komoditas
Telah terjadi
transformasi besar-besaran dari model konvensional/tradisional ke model yang
lebih modern. Hal ini ditandai dengan berubahnya orientasi pelaku-pelaku
organisasi-organisasi baik skala profit maupun non-profit atau pelaku
perorangan. Mereka menandai orientasinya kepada informasi dan komunikasi.
Informasi harus terus menerus digali dan dikumpulkan sedangkan komunikasi harus
terus menerus dikembangkan. Dengan demikian mereka merasa bahwa informasi dan
komunikasi harus menjadi komoditi penting yang tidak kalah dengan
kapital-kapital produksi dalam teori sebelumnya seperti man, money, material,
dan method.
Paradigma transformasi
orientasi atas komunikasi dan informasi begitu kuat sehingga mereka merasa
hanya inilah satu-satunya jalan untun memenangkan pertempuran ? watak telah
terjadinya transformasi ditandai dengan semakin sengitnya kompetisi hidup ? .
Hal ini didasari atas pernyataan : jika anda menguasai lebih banyak informasi
maka sesungguhnya anda telah menguasai 90% pertempuran. Atau : Orang yang
terbanyak mendapatkan informasi maka dialah orang yang terdepan.
Jika kita semua
menyetujui bahwa kekuatan informasi dan komunikasi telah menjadi komoditas
penting saat ini, maka dapatlah dikatakan bahwa informasi dan komunikasi
merupakan item kapital baru dalam ilmu perekonomian modern. Dalam bahasa John
Seely Brown sebagai pengetahuan baru, seperti yang dikatakan dalam tulisannya,
yaitu kekayaan ekonomi dan sosial dalam perekonomian baru semakin bergantung
pada penemuan pengetahuan baru secara terus-menerus. Organisasi yang
menciptakan nilai melalui produk baru, pelayanan, dan ide-ide akan makmur.
Mereka yang gagal menciptakan kapasitas intelektual dan dorongan pribadi
anggotanya akan stagnan. Generasi pengetahuan baru, yang sebagian besar
didasari oleh teknologi digital, mendorong adanya tiga perubahan mendasar pada
ekonomi; yang membawa tantangan strategis bagi pemimpin. (h. 89-90, On
Creativity, Innovation, and Renewal ? The Drucker Foundation).
Watak era globalisasi
Era globalisasi
memiliki watak, membawa cakupan kompetisi ke dalam skala dunia. Siapa saja yang
tidak siap, maka akan dilibas. Pernyataan ini bukanlah bombastis, utopis,
ataupun mengada-ada. Bagaimana mungkin ia memberikan ruang kepada orang yang
tidak siap menerimanya padahal ia hadir dengan watak kompetisi lintas sektoral.
Nantinya kita bersaing bukan hanya dengan teman satu wilayah saja namun wilayah
lain. Bukan hanya satu negara tetapi negara lain. Jadi, hitungannya adalah
dunia.
Watak selanjutnya
adalah terjadinya percepatan-percepatan disegala bidang kehidupan. Saat ini
bukan jamannya lagi untuk bertindak lamban. Semua pelaku bisnis mengamini hal
itu sehingga dalam usahanya memenangi persaingan bisnisnya mereka menerapkan
pola layanan cepat. Kita dapat lihat contoh Mc Donalds Indonesia yang
menerapkan layanan 60 detik siap saji. Jika lewat dari waktu yang ditentukan,
maka pelanggan berhak mendapatkan penalti atas itu. Contoh yang lain adalah sms
banking yang memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi
telepon genggam/seluler. Dengan menggunakan layanan ini, pelanggan akan
berhemat berapa puluh menit dibandingkan jika menggunakan layanan konvensional
Watak yang ketiga
adalah terjadinya peniadaan ruang interaksi, dan waktu. Memang segala aktivitas
interaksi kita dibatasi oleh ruang dan waktu. Penggunaan teknologi informasi
diharapkan akan memperluas kesempatan setiap orang untuk berinteraksi, tanpa
terikat batas ruang dan waktu; sehingga semua orang dapat beraktivitas
dimanapun dan kapanpun mereka mau.
Watak yang terakhir
adalah kebebasan/kemerdekaan dalam bertindak. Watak yang terakhir ini sebenarnya
adalah watak alamiah dimana setiap individu di muka bumi ini memiliki hak untuk
memilih dan menentukan.
TEORI-TEORI
PEMBELAJARAN
Independent Learning
Dalam pikiran
kebanyakan praktisi pendidikan, makna dan hakikat belajar seringkali hanya
diartikan sebagai penerimaan informasi dari sumber informasi (guru dan buku
pelajaran). Akibatnya, guru masih memaknai kegiatan mengajar sebagai transfer
informasi dari guru ke siswa.
nggali. Prestasi
belajar bukanlah harga mati hanya untuk mencari nilai tinggi pada mata
pelajaran tertentu. Dengan demikian, tugas mulia seorang pendidik adalah
menemukan keahlian masing-masing anak didik yang kemudian dikembangkan.
Belajar yang
menyenangkan
Bagaimana kalau anak
didik kita belajar dalam kondisi tidak menyenangkan? Atau dalam keadaan
tertekan (underpressure)? Dapatkah mereka mencapai puncak prestasinya?
Jawabannya jelas : Tidak! Kegiatan belajar-mengajar, transfer ilmu pengetahuan,
membangun wawasan dan pemahaman bukanlah kegiatan yang dilakukan didalam
kondisi-kondisi tidak ideal tersebut. Ia haruslah dibangun dalam kondisi yang
penuh dengan suasana menyenangkan (joyfull).
Dave Meier ? seorang
pakar accelerated learning ? mengungkapkan tentang pentingnya suasana
kegembiraan dalam pernyataan yang menunjukkan kekhawatirannya, yaitu : hsekolah saat ini
kadang-kadang mencekik dan melumpuhkan orang dan merenggut kegembiraan belajar
anak didik sehingga dapat menghalangi mereka mangasah pikiran dan mewujudkan
potensi sepenuhnya.h
Konsep yang saat ini
sedang dibangun adalah konsep PAKEM (Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan). Konsep ini mensyaratkan bahwa dalam melakukan proses
pembelajaran ruang belajar harus didisain sedemikian rupa sehingga anak didik
yang merasa nyaman dan terpicu untuk terus berkreasi. Tidak harus bagus memang
tetapi intinya adalah menyenangkan. Mungkin bisa saja hasil-hasil pekerjaan
anak didik dipajang sehingga menimbulkan rasa kepuasan bagi anak didik yang
karyanya dipajang.
Belajar yang
memberikan banyak pengalaman
Belajar yang efektif
dan efisien adalah belajar yang memberikan banyak pengalaman bereksperimen.
Kita tahu bahwa pada dasarnya anak memiliki potensi untuk mencapai kompetensi.
Kalau sampai mereka tidak mencapai kompetensi, bukan lantaran mereka tidak
memiliki kemampuan untuk itu tetapi lebih banyak akibat mereka tidak disediakan
pengalaman belajar yang relevan dengan keunikan masing-masing karakteristik
individual. Meskipun anak itu unik karena memiliki keragaman karakteristik,
mereka memiliki kesamaan karena sama-sama memiliki : sikap ingin tahu
(curiosity), sikap kreatif (creativity), sikap sebagai pelajar aktif (active
learner), dan sikap sebagai seorang pengambil keputusan (decision maker). Kita
belajar hanya 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30%
dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari
apa yang kita katakan dan lakukan. Hal ini menunjukkan bahwa jika kita mengajar
dengan banyak berceramah, maka dapat dipastikan tingkat pemahaman siswa
hanyalah maksimal mencapai 20% saja. Tetapi sebaliknya, jika siswa diminta
untuk melakukan sesuatu sambil melaporkannya, tingkat pemahaman siswa dapat
mencapai sekitar 90%.
Berikut merupakan
gambar Kerucut Pengalaman Belajar:
Gambar 1. Kerucut
Pengalaman Belajar
Belajar dengan
menggunakan lebih banyak indera
Setelah belajar lebih
banyak memberikan pengalaman, maka strategi pembelajaran efektif adalah belajar
lebih banyak menggunakan indera. Ini artinya pembelajar lebih banyak
beraktivitas dalam menggali informasi maupun ilmu pengetahuan. Jika hanya baca
saja mungkin tingkat pemahaman kita hanya mencapai 10% tetapi bagaimana kalau
setelah membaca kita menulis garis besar apa yang kita baca? Tentunya tingkat
pemahaman kita akan bertambah. Oleh karena itu, dalam menggali informasi dan
ilmu pengetahuan, seorang pembelajar harus lebih aktif dan menggunakan lebih
banyak indera yang dimilikinya, baik itu menyentuh, membaui, dan melihat.
INTERNET SEBAGAI
JENDELA INFORMASI DUNIA
Setelah menyimak apa
yang diterangkan pada bab-bab sebelumnya, sesuatu yang penting dicatat adalah
sebuah kata hebat, yaitu : Internet. Kata inilah yang menghubungkan kita dengan
dunia yang disebut-sebut sebagai dunia maya. Dunia yang tidak riil namun hadir
dihadapan kita. Dunia dimana orang dapat duduk berjam-jam hanya untuk menikmati
keindahannya. Dunia bebas yang selalu memberikan sisi ruang positif dan
negatif.
Apa yang dapat Anda
lakukan dengan internet? Anda dapat memperkenalkan profil utuh anda. Anda dapat
berdiskusi dengan orang yang memang anda tidak kenal disegala waktu dan tempat.
Anda dapat mengikuti kekinian informasi dunia dan lain sebagainya. Maka cobalah
anda berselancar didalamnya dan kembangkan diri anda dan masyarakat disekitar
anda dengannya.
ICT dan DUNIA
PENDIDIKAN
Information and
Communcation Technology (ICT) dengan dunia pendidikan bukanlah bidang yang
saling berseberangan sebagaimana bidang-bidang lain dengan ICT. ICT laksana
sebuah tools yang kehadirannya membuat sempurna proses pendidikan. ICT sangat
mendukung teori-teori pembelajaran yang disinggung dalam bab sebelumnya.
Lalu, apakah ICT
memang menguntungkan? Coba simak keberhasilan rekan-rekan kita di negeri Paman
Sam yang berhasil memanfaatkan ICT untuk menunjang proses pembelajaran meraka:
SD River Oaks di
Oaksville, Ontario ? Kanada, merupakan contoh tentang apa yang bakal terjadi di
sekolah. SD dibangun dengan visi khusus: sekolah harus bisa membuat murid
memasuki era informasi instan dengan penuh keyakinan. Setiap murid di setiap
kelas berkesempatan untuk berhubungan dengan seluruh jaringan komputer sekolah.
CD-ROM adalah fakta tentang kehidupan. Sekolah ini bahkan tidak memiliki
ensiklopedia dalam bentuk cetakan. Di seluruh perpustakaan, referensinya
disimpan di dalam disket video interaktif dan CD-ROM bisa langsung diakses oleh
siapa saja, dan dalam berbagai bentuk sehingga gambar dan fakta bisa
dikombinasikan sebelum dicetak, foto bisa digabungkan dengan informasi.
SMU Lester B. Pearson
di Kanada merupakan model lain dari era komputer ini. Sekolah ini memiliki 300
komputer untuk 1200 murid. Dan sekolah ini memiliki angka putus sekolah yang
terendah di Kanada, yaitu 4% dibandingkan rata-rata nasional sebesar 30%.
Prestasi lebih
spektakuler ditunjukkan oleh SMP Christoper Columbus di Union City, New Jersey.
Di akhir 1980-an, nilai ujian sekolah ini begitu rendah, dan jumlah murid absen
dan putus sekoah begitu tinggi hingga negara bagian memutuskan untuk mengambil
alih. Lebih dari 99% murid berasal dari keluarga yang menggunakan bahasa
inggris sebagai bahasa kedua.
Bel Atlantic ? sebuah
perusahaan telepon di daerah itu membantu menyediakan komputer dan jaringan
yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator
sekolah. Semuanya dihubungkan ke internet, dan para guru dilatih menggunakan
komputer pribadi. Sebagai gantinya, para guru mengadakan kursus pelatihan akhir
minggu bagi orang tua murid.
Dalam tempo dua tahun,
baik angka putus sekolah maupun murid absen menurun ke titik nol. Nilai
ujian-standar murid meningkat hampir 3 kali lebih tinggi dari rata-rata sekolah
di seantero New Jersey.
Informasi yang
diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya
telah mampu memberikan kontribusi yang demikan besar bagi proses pendidikan.
Teknologi interaktif ini memberikan katalis bagi terjadinya perubahan mendasar
terhadap peran guru : dari informasi ke transformasi. Setiap sistem sekolah
harus bersifat moderat terhadap teknologi yang memampukan mereka untuk belajar
dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas. Dan ICT yang menjadi kunci
untuk menuju model sekolah masa depan yang lebih baik.
CONTOH-CONTOH
PENGGUNAAN ICT dalam DUNIA PENDIDIKAN
Berikut ini akan
disajikan alamat website dan kegunaan yang dapat kita peroleh. Keseluruhannya
merupakan bagian dari ICT itu sendiri.
1.
itus-situs website sebagai mesin pencari
(search engine).
Situs-situs yang masuk
dalam kategori ini seperti : www.yahoo.com dan yang paling sering digunakan
orang adalah www.google.com. Situs ini berfungsi untuk melakukan pencarian
topik yang kita ingini. Prosesnya mudah, tinggal tulis kata kuncinya maka situs
ini akan menampilkan seluruh informasi sesuai dengan kata kunci yang kita tulis
Gambar 2. Situs
http://www.yahoo.com/
Gambar 3. Situs http://www.google.co.id/
2. Situs portal berita
Situs portal berita
yang paling sering dikunjungi, yaitu : www.kompas.com, www.republika.co.id, dan
www.detik.com . Situs akan menyajikan berita aktual yang terjadi hari itu juga.
Gambar 4. Situs
http://www.detik.com/
Gambar 5. Situs http://www.kompas.com/
Gambar 6. Situs http://www.republika.co.id/
3. Situs-situs pendidikan dan informasi beasiswa
Situs ini berfungsi
sebagai wahana diskusi bagi para pelaku pendidikan, pencarian informasi tentang
kebijakan pendidikan terbaru, informasi beasiswa dll. Untuk itu kita dapat
mengunjungi alamat www.depdiknas.go.id , www.rumahbeasiswa.com ,
www.pendidikan.net
Gambar 7. Situs
http://www.depdiknas.go.id/
Gambar 8. Situs
http://www.pendidikan.net/
Gambar 9. Situs
http://www.school-development.com/index.html
Gambar 10. Situs
http://www.rumahbeasiswa.com/
Gambar 11. Situs
http://www.depdiknas.go.id/balitbang/sdlist2.php
Gambar 12. Situs
http://www.sekolah2000.or.id/07/index.php?file=smk
4. Situs-situs katalog belanja
Dari situs ini
seseorang dapat dengan mudah berbelanja. Tinggal kunjungi situs ini kemudian
melakukan pencarian barang-barang yang diingini dan lakukanlah transaksi.
Semuanya dapat dilakukan tanpa harus meninggalkan kursi yang kita duduki.
Situs-situs ini seperti :
www.tokolg.com ,
www.glodokplaza.com , dan www.bhinneka.com .
Masih banyak
situs-situs serupa yang menawarkan kemudahan berbelanja
Gambar 12. Situs http://www.tokolg.com
Gambar 13. Situs
http://www.bhinneka.com
Gambar 13. Situs
http://www.glodokplaza.com
5. Situs yang memberikan ruang berdiskusi secara
berkelompok
Situs ini memberikan
kemudahan untuk melakukan diskusi secara berkelompok. Setiap orang dalam
kelompok bebas memberikan komentar atas topik dengan cara mengirimkan surat
elektronik (e-mail). Surat elektronik tersebut dapat berupa tulisan maupun
gambar. Situs yang melayani jasa tersebut umumnya www.yahoo.com dengan
groups-nya
Gambar 14. Situs
http://www.groups.yahoo.com/
Gambar 15. Situs
http://www.mail.yahoo.com/
6. Situs mengenai profil sekolah
Sekolah-sekolah saat
ini tengah gencar membangun sebuah website sebagai sarana untuk memperkenalkan
dirinya secara lebih global. Ada banyak hal yang mereka perkenalkan, selain
informasi yang sifat internal seperti kalander akademik, mereka menjual program
unggulan mereka yang dinilai profitable. Contoh-contoh dari website ini dapat
dilihat di www.smkn1-cms.sch.id dan www.smkn6dki.or.id
Gambar 16. Situs
http://www.smkn1-cms.sch.id/
Gambar 17. Situs http://www.smkn6dki.or.id/
0 komentar:
Posting Komentar