Senin, 28 Januari 2013

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

SISTEMATIKA
1.Pengantar 2.Strategi Pengembangan Pendidikan 3.Rasional Pengembangan Kurikulum 4.Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum 5.Elemen Perubahan Kurikulum 6.Standar Kompetensi Lulusan 7.Struktur Kurikulum 8.Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 9.Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum 10.Strategi Implementasi 11.Jadwal
1.Pengantar
PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai

1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar
1968 Kurikulum Sekolah Dasar
1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
1975 Kurikulum Sekolah Dasar
1984 Kurikulum 1984
1994Kurikulum 1994
1997 Revisi Kurikulum 1994
2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2013 Kurikulum 2013 LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Aspek Filosofis
• Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat
• Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi
Aspek Yuridis
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
• Perubahan metodologi pembelajaran
• Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010
Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-Nilai Budaya bangsa Untuk Membentuk Daya Saing Karakter Bangsa
Aspek Konseptual
• Relevansi
• Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
• Kurikulum lebih dari sekedar dokumen
• Proses pembelajaran
a.Aktivitas belajar
b. Output belajar
c. Outcome belajar
• Penilaian
Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi Penjenjangan penilaian
STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
* Pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi Efektivitas Pembelajaran (Kurikulum, Guru, ....)
* SD, SMP :Wajar Dikdas 9 Tahun Periode 1994-2012
* SMU: Mulai 2013 Dibahas sendiri
* Lama Tinggal di Sekolah :2-6 jam/minggu
STRATEGI PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN
RASIONALITAS PENAMBAHAN JAM PELAJARAN
• Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran
• Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP di AS, Korea Selatan]
• Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat
• Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
  TOTAL NUMBER OF INTENDED INSTRUCTION HOURS IN PUBLIC INSTITUTIONS BETWEEN THE AGES OF 7 AND 14
3. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM
Permasalahan Kurikulum 2006
• Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
• Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
• Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
• Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
• Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
• Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
• Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala. • Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
  ALASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
[caption id="attachment_2542" align="aligncenter" width="584"]ALASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM ALASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM[/caption] IDENTIFIKASI KESENJANGAN KURIKULUM
4. Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
5. Elemen Perubahan
  Elemen Perubahan 3
6. Standar Kompetensi Lulusan
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional( UU No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 )
Fungsi
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Tujuan
* Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan * * * Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI
DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK
SIKAP Proses Menerima + Menanggapi + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan Individu Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal Sosial Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah Alam Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian KETERAMPILAN Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta Abstrak Membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang Konkret Menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta PENGETAHUAN Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi Obyek Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya Subyek Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia GRADASI ANTAR SATUAN PENDIDIKAN MEMPERHATIKAN: 1. Perkembangan psikologis anak

2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
  STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) – RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP Menerima + Menanggapi + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan Pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya KETERAMPILAN Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta Pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi Pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya yang berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban GRADASI ANTAR SATUAN PENDIDIKAN MEMPERHATIKAN;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
PERTIMBANGAN DALAM PERUMUSAN SKL
RUANG LINGKUP SKL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN SIKAP DIKDAS:SD DIKDAS:SMP DIKMEN:SMA/K
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam Di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam Dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam Serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN KETERAMPILAN DIKDAS:SD DIKDAS:SMP DIKMEN:SMA/K
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret Sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret Sesuai dengan yang dipelajari di sekolah Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret Terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri   STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN PENGETAHUAN DIKDAS:SD DIKDAS:SMP DIKMEN:SMA/K Memiliki pengetahuan Faktual dan konseptual dalam Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban Terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain Memiliki pengetahuan Faktual, konseptual dan prosedural dalam Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban Terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata Memiliki pengetahuan Prosedural dan metakognitif dalam Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban Terkait penyebab fenomena dan kejadian 7. STRUKTUR KURIKULUM 7.A STRUKTUR KURIKULUM SD DASAR PEMIKIRAN PERANCANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD No Permasalahan Penyelesaian 1 Capaian pembelajaran disusun berdasarkan materi pelajaran bukan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik Perlunya ditetapkan standar kompetensi kelulusan dan standar kompetensi kelas untuk menyatakan capaian pembelajaran 2 Kompetensi diturunkan dari pengetahuan yang diperoleh dari mata pelajaran Kompetensi dirumuskan dalam tiga domain, yaitu sikap, keteramilan, dan pengetahuan 3 Walaupun kelas I – III menerapkan pembelajaran tematik, tidak ada kompetensi inti yang mengikat semua mata pelajaran Perlunya merumuskan kompetensi inti untuk masing-masing kelas 4 Walaupun kelas I-III menerapkan pembelajaran tematik, tetapi warna mata pelajaran sangat kental bahkan berjalan sendiri-sendiri dan saling mengabaikan Mata pelajaran harus dipergunakan sebagai sumber kompetensi bukan yang yang diajarkan 5 Kompetensi siswa hanya diukur dari kompetensi pengetahuan yang diperolehnya melalui penilaian berbasis tes tertulis Penilaian terhadap semua domain kompetensi menggunakan penilaian otentik [proses dan hasil] 6 Penilaian hanya berdasarkan kompetensi dasar saja Penilaian berdasarkan kompetensi dasar dan kompetensi inti 7 Peserta didik pada jenjang satuan sekolah dasar belum perlu diajak berfikir tersegmentasi dalam mata pelajaran-mata pelajaran terpisah karena masih berfikir utuh Perlunya proses pembelajaran yang menyuguhkan keutuhan pada peserta didik melalui pemilihan tema 8 Banyak sekolah alternatif yang menerapkan sistem pembelajaran integratif berbasis tema yang menujukkan hasil menggembirakan Perlunya menerapkan sistem pembelajaran integratif berbasis tema 9 Adanya keluhan banyaknya buku yang harus dibawa oleh anak sekolah dasar sesuai dengan banyaknya mata pelajaran Perlunya penyederhanaan mata pelajaran 10 Indonesia menerapkan sistem guru kelas dimana semua mata pelajaran [kecuali agama, seni budaya, dan pendidikan jasmani] diampu oleh satu orang guru Perlunya membantu memudahkan tugas guru dalam menyampaikan pelajaran sebagai suatu keutuhan dengan meminimumkan jumlah mata pelajaran tanpa melanggar ketentuan konstitusi [idealnya tanpa mata pelajaran sama] 11 Banyak negara menerapkan sistem pembelajaran berbasis tematik-integratif sampai SD kelas VI, seperti Finlandia, England, Jerman, Scotland, Perancis, Amerika Serikat (sebagian), Korea Selatan, Australia, Singapura, New Zealand,, Hongkong, Filipina Dapat dipergunakan sebagai acuan dalam usaha meringankan beban guru kelas yang harus mengampu sejumlah mata pelajaran USULAN RANCANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD No Komponen Rancangan Alternatif - 1 1 Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI 2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas 3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran 4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran 5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: - IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll - IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll - Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran 6 Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab. 7 Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll 8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian RASIONAL IPA DAN IPS DI KELAS V – VI SD (ALTERNATIF 2)
• Peserta didik kelas V – VI (usia 11 – 12 tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abstrak (operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara sederhana
• Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terintegrasi.
• Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll.
• Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA. • Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya beberapa bagian maneri IPA), dampak negatifnya: – Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
– Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai kolom sains.
STRUKTUR KURIKULUM SMP
USULAN RANCANGAN STRUKTUR KURIKULUM SMP
Komponen Rancangan
1 Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik SMP dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan
2 Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi dan substansi pelajaran
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
4 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangai menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
- TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri
- Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya, Prakarya dan Budidaya
- Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
5 IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial.
6 Bahasa Inggris diajarkan untuk membentuk keterampilan berbahasa
7 Menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian
8 Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik SMP dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan
PENATAAN STRUKTUR KURIKULUM SMP STRUKTUR KURIKULUM SEKARANG
KOMPONEN ALOKASI WAKTU MINIMAL PER MINGGU [JP]
A. MATA PELAJARAN VII VII IX
1 Pendidikan Agama 2 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
8 Seni Budaya 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2
10 Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2* 2* 2*
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 32 32 32
  USULAN STRUKTUR KURIKULUM BARU MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU MINIMAL PER MINGGU [JP] KELOMPOK A VII VII IX 1. Pendidikan Agama 3 3 3 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3 3. Bahasa Indonesia 5 5 5 4. Matematika 5 5 5 5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 7. Bahasa Inggris 4 4 4
KELOMPOK B
1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 3 3 3
3. Prakarya (termasuk muatan lokal) 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
>
Komponen Rancangan
1 Apakah masih perlu penjurusan di SMA mengingat:
- Sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem penjurusan di SMA
- Kesulitan dalam penyetaraan ijazah
- Dapat melanjutkan ke semua jurusan di perguruan tinggi
2 Tanpa penjurusan akan menyebabkan mata pelajaran menjadi terlalu banyak seperti pada SMA Kelas X saat ini, sehingga diperlukan mata pelajaran pilihan dan mata pelajaran wajib
3 Perlunya memberi kesempatan bagi mereka yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata untuk menyelesaikan lebih cepat atau belajar lebih banyak melalui mata pelajaran pilihan
5 Perlunya ujian nasional yang lebih fleksibel [dapat diambil di kelas XI]
6 Perlunya integrasi vertikal dengan perguruan tinggi
7 Perlunya memperkuat pelajaran bahasa Indonesia, termasuk sastra, terutama menulis dan membaca dengan cepat dan paham
8 Perlunya meningkatkan tingkat abstraksi mata pelajaran matematika
9 Perlunya membentuk kultur sekolah yang kondusif
ISU TERKAIT RANCANGAN STRUKTUR KURIKULUM SMA
Alternatif Kelebihan Kekurangan
1 Penjurusan Mulai Kelas X
• Ada pengurangan pelajaran di Kelas X yang dianggap memberatkan
• Implementasi mudah karena tidak banyak berbeda dengan yang ada
• Peserta didik dapat berkonsentrasi penuh mempelajari bidang tertentu
• Peminatan ditetapkan berdasarkan hasil belajar sebelumnya (Rapor/UN SMP, Tes Penempatan/ Tes Bakat)
• Menimbulkan stigma jurusan tertentu lebih unggul
• Masih ada Penjurusan yang sudah tidak ada padanannya di dunia
2 Berdasarkan Minat pada Pendidikan Lanjutan
• Pemilihan mata pelajaran berdasarkan minat ke pendidikan lanjutan
• Memungkinkan untuk memilih mata pelajaran pada bidang yang berbeda • Tidak harus mengambil mata pelajaran yang tidak disukai
• Perlunya membedakan mata pelajaran untuk persiapan ke perguruan tnggi dan untuk memenuhi rasa ingin tahu saja
• Memerlukan administrasi akademik yang baik
• Proses bimbingan harus efektif.
• Sistem UN harus diubah
3 Non penjurusan (SKS)
• Siswa belajar mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya
• Tersedia pilihan mata pelajaran untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau untuk sekedar ingin tahu
• Idem diatas [tetapi lebih kompleks lagi]
STRUKTUR KURIKULUM DIKMEN/SMK
ISU KURIKULUM SMK
• Ujian nasional sebaiknya tahun ke XI sehingga tahun ke XII konsentrasi ke ujian sertifikasi keahlian
• Bidang keahlian yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan global
• Penambahan life and career skills [bukan sebagai mata pelajaran]
• Perlunya melibatkan pengguna [industri terkait] dalam penyusunan kurikulum
• Pembelajaran SMK berbasis proyek dan sekolah terbuka bagi siswa untuk waktu yang lebih lama dari jam pelajaran.
• Kesimbangan hard skill/competence dan soft skill/competence • Perlunya membentuk kultur sekolah yang kondusif

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Komponen Durasi Waktu (Jam)
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 192
2. Pendidikan Kewarganegaraan 192
3. Bahasa Indonesia 192
4. Bahasa Inggris 440
5. Matematika
5.1. Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi Kerumahtanggaan 330

5.2. Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi 403
5.3. Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian 516
6. Ilmu Pengetahuan Alam
6.1. IPA 192
6.2. Fisika
6.2.1. Kelompok Pertanian 192

6.2.2. Kelompok Teknologi 276
6.3. Kimia
6.3.1. Kelompo k Pertania 192
6.3.2. Kelompok Teknologi dan Kesehatan 192
6.4. Biologi
6.4.1. Kelompok Pertanian 192
6.4.2. Kelompok Kesehatan 192
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128
8. Seni Budaya 128
9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN SMk 1 TEKNOLOGI DAN REKAYASA 18 66
2 TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 3 9
3 KESEHATAN 2 6
4 SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA 7 22
5 AGROBISNIS DAN TEKNOLOGI 7 14

6 BISNIS DAN MANAJEMEN 3 4
JUMLAH 40 121
***
• Pendidikan menengah kejuruan berfungsi a.l. membekali peserta didik dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan kejuruan para profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat (PP 17/2010 pasal 76)
BIDANG STUDI KEAHLIAN
(6) PROGRAM STUDI KEAHLIAN (40) KOMPETENSI KEAHLIAN (121)
1. TEKNOLOGI DAN REKAYASA
1.1 Teknik Bangunan
1.1.1 Teknik Konstruksi Baja
1.1.2 Teknik Konstruksi Kayu
1.2 Teknik Mekanik Otomotif
1.2.1 Teknik Kendaraan Ringan
2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
2.1 Teknik Telekomunikasi
2.1.1 Teknik Transmisi Telekomunikasi
2.2 Teknik Komunikasi & Infor
2.2.1 Tenik Komputer & Jaringan
3. KESEHATAN 3.1 Kesehatan 3.1.1 Keperawatan 3.1.2 Keperawatan Gigi 3.2 Kefarmasian 3.2.1 Farmasi 4. SENI, KERAJINAN DAN PARIWISATA 4.1 Seni Rupa 4.1.1 Seni Lukis 4.2. Kerajinan 4.2.1 Kriya Kayu dst 4.3 Pariwisata 4.3.1 Akomodasi Perhotelan 5. AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI 5.1 Agribisnis Produksi Tanaman 5.1.1 Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura 5.1.2 Pengolahan Hasil Pertanian 5.2 Agribisnis Produksi Ternak 5.2.1 Agribisnis Ternak Ruminansia 6. BISNIS DAN MANAJEMEN 6.1 Administrasi 6.1.1 Administrasi Perkantoran 6.2. Keuangan 6.1.2 Akuntasi CONTOH USULAN STRUKTUR KURIKULUM SMK BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU MINIMAL JAM/MG Kelompok A KELAS X KELAS XI KELAS XII 1.Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 .2 2 3.Bahasa Indonesia 3 3 3 3 - - 4.Matematika 6 6 6 6 - - 5.Fisika 4 4 4 4 - - 6.Kimia 2 2 2 2 - - 7.Kemampuan Komputer dan Pengelolaan Informasi 2 2 - - - - 8. Bahasa Inggris 4 4 4 4 - 9.Keterampilan/Kejuruan 13 13 15 15 40 40 10.Life & Carrier Skills (non mata pelajaran) 2 2 2 2 2 2 Kelompok B 1.Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2 2 - - 2.Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 2 2 2 2 - - 3.Muatan Lokal Ketrampilan ( Kejuruan/ Bahasa daerah/ bahasa Asing ) 2 2 2 2 - Jumlah Alokasi Waktu per Minggu 46 46 46 46 46 46 8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PROSEDUR PENYUSUNAN KOMPETENSI DASAR BARU SKL DAN KI SEKOLAH DASAR KELAS I Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kelas I Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain Menerima dan menjalankan ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret terkait dengan yang ditugaskan kepadanya. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
  KOMPETENSI DASAR
RUMUSAN KOMPETENSI DASAR AGAMA ISLAM UNTUK SD KELAS I
Kompetensi Inti KD Hasil 30-10-2012 Rumusan Kompetensi Dasar Usulan Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
1.Al-Qur’an
a.Melafalkan huruf hijaiyah sesuai makharijul huruf
b.Melafalkan Al- Qur’an Surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlas
c.Menghafal Al- Qur’an Surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlas
d.Membaca huruf hijaiyah berharakat sesuai makharijul huruf
2.Aqidah
a.Menyebutkan enam Rukun Iman, dan arti dua kalimat syahadat
b.Melafalkan dua kalimat syahadat
c.Menghafal enam Rukun Iman, dan dua kalimat syahadat
3.Akhlak
a.Melafalkan do’a sebelum dan sesudah belajar
b.Menghafal do’a sebelum dan sesudah belajar
c.Membiasakan berdo’a sebelum dan sesudah belajar
d.Menampilkan perilaku kasih sayang, hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga
4.Fiqih
a.Menyebutkan 5 Rukun Islam
b.Menghafal 5 Rukun Islam
c.Menyebutkan arti dan macam-macam bersuci
d.Mempraktikkan tata cara bersuci
5. Membaca bismillah tiap kali akan melakukan kegiatan 6.Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai implementasi dari pemahaman Surat Al Fatihah dan Surat Al Ikhlas
7.Berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai bentuk pemahaman terhadap surat Al Fatihah dan Al Alaq ayat 1-5
8.Bersuci sebelum beribadah
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
1.Selalu berterima kasih atas segenap pemberian sebagai implementasi dari pemahaman surat Al Fatihah 2.Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat sebagai implementasi pemahaman makna bersuci
3.Memiliki perilaku kasih sayang terhadap semua makhluk ciptaan Allah sebagai implementasi dari pemahaman surat Al Fatihah dan surat Al Ikhlas
4.Memiliki perliaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga sebagai implementasi dari pemahaman Surat Al Fatihah dan Surat Al Ikhlas
5.Memiliki perilaku rajin belajar sebagai implementasi dari pemahaman Surat Al ‘Alaq ayat 1 s.d. 5
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
1.Mengenal Allah berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaanNya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
2.Mengenal makna dua kalimat syahadat
3.Mengenal Rukun Islam dan Rukun Iman ?
4.Mengenal makna doa sebelum dan sesudah belajar
5.Mengenal tata cara bersuci
6.Mengamati kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya
7.Mengenal sejarah sebelum dan setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
1.Melafalkan huruf hijaiyah dengan jelas dan benar
2.Melafalkan dua kalimat syahadat dengan benar dan jelas
3.Melafalkan surat Al Fatihah dan surat Al-Ikhlas dengan benar dan jelas
4.Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar dengan benar dan jelas.
5.Menunjukkan hafalan surat Al Fatihah dan surat Al Ikhlas dengan benar dan jelas
6. Mempraktekkan tata cara bersuci
7.Menceritakan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya
8.Menceritakan kisah yang terjadi sebelum dan setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW
9 FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM
;"> PENGEMBANGAN GURU SISTEM IMPLEMENTASI KURIKULUM
  10 STRATEGI IMPLEMENTASI
Kerangka Implementasi Kurikulum

Kelebihan Alternatif I
1. Butuh waktu lebih singkat untuk menyiapkan:
-Buku Teks
-Pelatihan Guru
-Administrasi Sekolah
- Budaya Sekolah
2.Memudahkan proses pendampingan karena jumlah kelas masih relatif terbatas
3.Dapat dilakukan penyempurnaan untuk tahun berikutnya
4.Tidak menyebabkan perubahan ditengah jalan bagi peserta didik karena implementasi dimulai pada awal tahapan jenjang satuan pendidikan
5.Tidak mengganggu siswa yang sudah berada pada tahap akhir jenjang satuan pendidikan
  11 . JADWAL
Jadwal Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013

0 komentar:

Posting Komentar

About star!kurikulum smk 2013!

Diberdayakan oleh Blogger.